Meningkatkan  Aktifitas dan Hasil Belajar siswa Pada materi bangun ruang  melalui pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik

Kegiatan pembelajaran yang baik sangat dipengaruhi oleh cara guru dalam menyampaikan pembelajaran. Seorang guru harus mampu menyampaikan pembelajaran yang menuntut siswa untuk belajar lebih aktif.  Siswa merupakan pusat dari kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu, siswa perlu dibiasakan untuk belajar mandiri, menyampaikan pemikiran atau pendapat, berpikir kritis, bekerjasama, dan lain-lain. Siswa harus selalu berpartisipasi aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran, termasuk dalam pembelajaran matematika. Matematika merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari struktur abstrak dan pola hubungan yang ada di dalamnya. Matematika pada hakikatnya adalah belajar konsep, struktur konsep, dan mencari hubungan antar konsep dan strukturnya (Subarinah 2006:1). Matematika sebagai salah satu ilmu dasar, tidak dapat dipisahkan dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di berbagai bidang kehidupan. Hal ini terbukti dengan banyaknya permasalahan dan segala sesuatu yang berhubungan dengan matematika, yang selalu dapat ditemui dalam kehidupan sehari-hari siswa.

          Matematika merupakan mata pelajaran yang diberikan kepada

siswa di seluruh jenjang pendidikan, mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Untuk jenjang sekolah dasar khususnya kelas IV, mata pelajaran Matematika mendapatkan porsi jam pelajaran yang paling banyak, yaitu 4-6 jam pelajaran perminggunya. Salah satu kompetensi dasar yang tercantum dalam silabus mata pelajaran Matematika kelas IV semester dua yaitu menentukan Sifat-sifat Bangun Ruang. Pada materi ini, siswa kelas IV dikenalkan pada sifat-sifat bangun ruang sederhana yang meliputi bangun ruang kubus, balok, tabung,kerucut, dan bola.

          Rendahnya tingkat penguasaaan siswa terhadap mata pelajaran Matematika materi Sifat-sifat Bangun Ruang ini, disebabkan kerena kegiatan pembelajaran matematika yang cenderung berpusat pada guru. Guru kurang melibatkan aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran. Siswa tidak diberi kesempatan untuk terlibat dalam proses mencari maupun menemukan pengetahuannya sendiri. Hal tersebut menjawab pertanyaan, dan berpikir kritis. Selain itu, guru sering menyajikan pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah dan pemberian tugas yang terkesan monoton dan membosankan. Pembelajaran hanya berlangsung dalam kelas tanpa mendekatkan siswa pada kehidupan nyata di sekitar siswa. Dalam membelajarkan materi ini, guru kurang melibatkan aktivitas siswa dalam berbagai kegiatan pembelajaran dan hanya membelajarkan konsep, tanpa menyajikan permasalahan nyata yang berkaitan dengan kehidupan nyata siswa, sehingga siswa kurang memahami kebermaknaan dan kebermanfaatan dari materi Sifat-sifat Bangun Ruang bagi dirinya. Hal ini juga dialami oleh siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 50/IV Kota Jambi dalam pembelajaran Matematika. Hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 50/IV kota Jambi masih rendah pada materi Bangun ruang, ini dapat dilihat dari hasil tes yang diadakan selama tiga kali ulangan.

Tabel 1 : Pengamatan hasil belajar siswa selama 3 kali Tes KKM  : 65


No

Konversi Nilai
Frekuensi Ulangan 1Frekuensi Ulangan 2Frekuensi Ulangan 3Jumlah
185 – 1002338
275 – 8422711
365 – 74426
455 – 6435715
5< 551617841
Jumlah siswa272727
Jumlah Tuntas8512
Jumlah tdk Tuntas192215
% Tuntas29,63 %18,52 %44,45  %
%Tidak Tuntas70,37 %81,48 %55,55 %

                    Data hasil belajar tahun 2018  ini diambil dari hasil 3 kali tes. 

         Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa nilai  siswa tidak sesuai dengan harapan. Pada ulangan pertama sebanyak 19 orang siswa nilainya dibawah KKM yaitu 65. Pada ulangan kedua ternyata sebanyak 22 orang siswa yang belum tuntas. Pada ulangan ketiga siswa yang belum tuntas sebanyak 15 orang siswa. Pada ulangan pertama prosentase siswa yang tidak tuntas mencapai 70,37 %. Pada ulangan kedua prosentase siswa yang tidak tuntas mencapai 81,48 %. Dan pada ulangan ketiga prosentase sswa yang tidak tuntas mencapai 55,55 %.

          Rendahnya hasil belajar diatas dapat juga disebabkan oleh rendahnya aktifitas siswa dalam memahami materi pelajaran. Hal ini dapat terlihat dari kurangnya perhatian siswa terhadap penjelasan guru dalam pembelajaran kontekstual, kurangnya keberanian siswa untuk mengajukan pertanyaan, kurangnya kerjasama sissa dalam kerja kelompok untuk menyelesaikan masalah sesuai dengan pengalamannya, kurangnya keberanian siswa dalam mempresentasikan hasil kelompok, kurangnya keberanian siswa dalam mengemukakan pendapat dan kurangnya ketekunan siswa dalam menyelesikan soal evaluasi dalam bentuk matematika formal. Disamping itu guru tidak mengunakan pendekatan-pendekatan pembelajaran dalam menyampaikan materi pelajaran.  

          Pada materi Sifat-sifat Bangun Ruang, seharusnya banyak sekali objek atau benda-benda nyata di sekitar siswa yang dapat dijadikan sumber belajar dalam setiap kegiatan pembelajaran. Pembelajaran harus dapat melibatkan aktivitas siswa dalam proses pemahaman materi pembelajaran, yaitu dengan mengaitkan materi pembelajaran pada dunia nyata melalui benda-benda konkret di sekitar siswa. Guru hendaknya mampu menyajikan materi pembelajaran yang sifatnya abstrak menjadi nyata atau konkret bagi siswa. Pembelajaran yang mendekatkan siswa dengan kehidupan nyata akan memberikan pengalaman langsung, sehingga pembelajaran akan lebih bermakna dan bermanfaat bagi siswa. Hal tersebut akan membuat siswa menjadi lebih mudah dalam memahami materi pembelajaran yang telah dipelajari, khususnya materi Sifat-sifat Bangun Ruang.

         Materi Sifat-sifat Bangun Ruang di kelas IV berisi materi pelajaran

mengenai Sifat-sifat Bangun Ruang Sederhana yang meliputi bangun ruang kubus, balok, tabung, kerucut, dan bola. Jika dalam pembelajarannya guru hanya menyajikan materi Sifat-sifat Bangun Ruang tersebut secara langsung dengan metode ceramah dan pemberian tugas saja, maka dikhawatirkan siswa akan mudah lupa dan kurang bisa menerapkan pembelajaran yang telah dipelajari tadi dalam kehidupan nyata. Untuk itu, perlu suatu alternatif pendekatan pembelajaran yang dapat mendekatkan siswa dengan kehidupan nyata, sehingga dapat memberikan pengalaman langsung yang membuat pembelajaran menjadi lebih bermanfaat dan bermakna bagi siswa. Salah satu alternatif yang dapat diterapkan yaitu melalui pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik (PMR). PMR merupakan pembelajaran yang dikembangkan untuk mendekatkan matematika kepada siswa. Masalah-masalah nyata dari kehidupan sehari-hari digunakan sebagai titik awal pembelajaran matematika untuk menunjukkan bahwa matematika sebenarnya dekat dengan kehidupan sehari-hari siswa. Benda-benda dan objek-objek nyata yang akrab dengan kehidupan keseharian siswa dijadikan sebagai sumber belajar dalam pembelajaran matematika. Panhuizen (2003: 9.35) mengemukakan bahwa, dalam Pembelajaran Matematika Realistik siswa harus belajar matematika dengan mengembangkan dan menerapkan konsep dan peralatan-peralatan matematika dalam situasi permasalahan kehidupan sehari-hari siswa yang masuk akal bagi siswa. Masuk akal bagi siswa maksudnya yaitu dapat digunakan oleh siswa sesuai dengan pengetahuan yang dimiliki siswa.

         Dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan PMR pada materi Sifat-sifat Bangun Ruang ini, siswa diajak untuk mempelajari berbagai sifat-sifat bangun ruang dengan memperhatikan dan meneliti berbagai objek nyata yang ada di sekitar mereka. Objek nyata tersebut berupa berbagai bentuk bangun ruang yang nyata, dekat, dan ada di sekitar siswa. Objek nyata tersebut dapat difungsikan sebagai sumber maupun media pembelajaran. Dengan PMR, diharapkan siswa bukan sekedar menghafal materi Sifat-sifat Bangun Ruang yang tertulis dalam buku atau penjelasan dari guru saja, tapi lebih lanjut siswa dapat lebih memahami materi Sifat-sifat Bangun Ruang tersebut, serta keterkaitan dan kebermanfaatannya dalam kehidupan nyata. Atas dasar latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian tindakan kelas dengan judul “Meningkatkan  Aktifitas dan Hasil Belajar siswa Pada materi bangun ruang  melalui pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik pada Siswa Kelas IV Semester Genap Sekolah Dasar Negeri 50/IV Kota Jambi Tahun Pelajaran 2017-2018.”

1.2. Rumusan Masalah.

         Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah Penelitian sebagai berikut:

(1) Apakah penerapan pembelajaran matematika realistik  pada materi 

     sifat-sifat bangun ruang dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa 

     kelas IV  semester genap SD Negeri 50/IV Kota Jambi tahun pelajaran 

     2017-2018  ?

(2) Apakah penerapan pembelajaran matematika realistik pada materi 

     sifat-sifat bangun ruang dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas 

     IV semestar genap SD Negeri 50/IV kota Jambi tahun pelajaran 2017-  

     2018 ?

Selanjutnya Klik SOFIAN KARAS

Related posts

Tinggalkan Balasan